Wednesday, August 12, 2015

My Obsession To Perfumes And Review About Enchanted Wonderstruck By Taylor Swift

Halo semua! Ditengah kebosanan gue kali ini gue mau cerita tentang hobby gue mengkoleksi parfum dan iseng-iseng review tentang parfum favorit gue. Yap sesuai judul yang diatas gue akan  review Enchanted Wonderstruck nya Taylor swift.

Gue termasuk orang yang suka banget sama parfum. Semuanya berawal dari pas gue kecil. Nyokap gue kebetulan juga suka mengkoleksi parfum jadi dari kecil gue udah suka banget ciumin / curi-curi pakai koleksi nyokap dan dia juga ngajarim gue berbagai macam tipe parfum sampe ketahanan wanginya, nah semenjak saat itu parfum jadi salah satu hal penting buat gue. Pokoknya jadi wangi itu wajib hukumnya buat gue. Dan parfum jadi benda yang harus selalu ada di tas.

Waktu SD gue mulai hobi gue ketika gue dikasih hadiah parfum barbie dan disney princess dari nyokap gue. Semenjak itu gue kumpulin setiap seri nya karena selain wangi, botolnya juga lucu banget buat pajangan (dibuang sayang :p) lama-kelamaan seiring bertambah dewasa gue mulai beralih dari parfum keluaran disney ke parfum yang wanginya agak dewasa seperti keluaran body shop. Baru menginjak SMA gue mulai koleksi parfum yang agak mahal seperti Celebrity fragrances atau dari high end brand. Khusus di posting ini gue cuma fokus bahas Enchanted Wonderstruck oke langsung aja kita mulai review nya.

Enchanted Wonderstruck adalah parfum kedua yang diluncurkan Taylor Swift. Dari kemasan botolnya simple tapi cantik banget warnanya merah gelap, tapi berglitter gitu jadi kelap-kelip gitu dan ditengah botolnya ada semacam charm kayak gelang gitu girly banget.

Wanginya sendiri bagi gue manis dan lembut banget perpaduan antara wangi raspberry, vanilla, dan musk. Memang sih waktu pertama kali di semprot wangi nya strong banget tapi nggak sampe bikin pusing kok. Baru setengah jam kemudian mulai jadi lebih lembut. Ketahanan wanginya juga awet banget. Sekali pakai tahan seharian dari pagi - malam. Malah gue pake di jaket pun wanginya tahan 2 hari dan biarpun setelah bersih-bersih waktu tidur pun wanginya masih tetap nempel.

Gue beli parfum ini di metro gandaria city. Harganya sekitar 1 jutaan gitu lah gue lupa. Pokoknya parfum ini cocok banget buat kalian yang suka wewangian manis tapi nggak kelewat manis nggak akan menyesal deh dibeli karena harganya sebanding sama kualitasnya.


Okedeh segitu dulu tulisan gue bye-bye!

Thursday, August 6, 2015

The Art Of Take And Give In A Friendship

Hello guys! Long time no see. Jadi kali ini gue mau membahas sesuatu tentang kegiatan "take and give" didalam sebuah hubungan pertemanan. Sebenernya udah lama banget gue mau membahas tentang hal ini tapi emang agak ribet dan rasanya belum nemu ungkapan bahasa yang pas buat diungkapin. Jadi maaf kalo tulisan gue ini agak sedikit berliku cenderung nggak jelas.

Dalam yang namanya pertemanan bahkan segala bentuk hubungan yang dilakuin semua orang pasti ada unsur yang namanya take and give yaitu proses dimana ada saatnya kamu memberi dan diberi sama temen kamu. Nah masalahnya nih seringkali proses ini nggak berjalan dengan seimbang guys. Bisa jadi kamu terlalu banyak memberi atau malah kebanyakan cuma diberi/ nerima dari temen kamu tanpa timpal balik yang sebanding. Waduh serba salah juga kan tuh? Terlalu banyak memberi ya ada nggak enaknya apalagi kalo cuma nerima doang terus-terusan itu lebih nggak baik lagi karena salah-salah jatuhnya malah cuma manfaatin temen kamu atau lebih buruknya lagi malah jadi parasit buat temen kamu nggak baik kan? Karena coba deh kalo posisinya dibalik seandainya kalian digituin? pastinya kalian juga nggak mau kan?

Gue bikin tulisan ini bukan bermaksud untuk nyaranin kalian jadi orang perhitungan atau malah gue tipe orang yang pelit bukan kok sama sekali nggak ada maksud kayak gitu. Gue cuma nulis pengalaman gue, pengamatan gue, dan pendapat gue mengenai hal ini. Urusan diterima atau nggak nya ya terserah yang penting gue nggak ada maksud buruk sama sekali. Kalo gitu mari kita bahas lebih dalam lagi.

A. Pihak Yang Lebih Sering Memberi
Memberi itu memang ngasih kita sensasi kebahagiaan tersendiri kok. Susah dijelasin nya tapi ada sensasi senang aja ketika kita ngasih seseorang apalagi temen yang kita betul-betul akrab. Tapi, dilain sisi kalo terlalu sering tanpa diimbali feedback yang seimbang dari temen kita juga rasanya lama-lama jadi jengah juga lho. Sekali lagi gue tegasin gue bukan bermaksud pelit atau gimana tapi coba deh kalian bayangin rasanya kalo kalian lah yang jadi pihak yang terlalu sering memberi tanpa ada feedback apa-apa bukan nya mengharap imbalan ya maksudnya tapi maksud gue bergantian gitu lah jangan kitanya memberi doang trus orang lain jadi keenakan.
Kayak contoh gampang deh misalnya setiap ada tugas lo terus yang bantuin temen lo, tapi disaat lo nggak bisa si temen lo nggak ada aksi untuk membantu atau misal setiap jalan lebih banyak lo yang keluar uang untuk jajanin temen lo. Ya namanya jalan sama temen nggak enak juga kan misalnya lo makan trus dia nggak? Oke kalo yang ini pengecualian deh siapa tau memang temen lo uang sakunya terbatas atau gimana masih oke lah dan mungkin dia feedback dengan cara lain secara pribadi gue masih bisa ngertiin ini tapi gimana gue juga nemu nggak sedikit orang yang sebenarnya mampu tapi pelit dan hitungan banget bahkan buat dirinya sendiri. Nah yang begini nih yang susah buat kesenangan dirinya sendiri aja dia pelit apalagi buat berbagi sama orang lain. Bukan berarti kita juga mesti pelit kayak dia dan nggak boleh traktir orang tapi coba pikir deh orang tua kalian cari uang capek-capek begitu tuh untuk nyenengin kalian. Buat bikin anaknya seneng bukan buat dihabisin nyenengin anak orang lain apalagi tanpa dibarengin balasan setimpal dari temen lo. Kalo bagi gue sih lebih baik sih jujur aja omongin ke temen lo atau kalo emang temen lo tambeng/ muka tembok mending nggak usah terlalu akrab atau malah nggak usah main bareng lagi. Bikin capek lo doang.


B. Pihak Yang Terlalu Banyak Diberi / Menerima
Nggak ada yang salah kok dari yang namanya diberi/ menerima. Gue akui menerima memang rasanya asyik cuma ya dipikir juga lah kapan harus menerima, dan kapan saatnya harus memberi. Jangan mentang-mentang sering menerima terus keenakan sampe lupa buat memberi. Coba deh kalo misalnya ada di posisi yang sering memberi tanpa pernah kalian inget/ kasih timbal balik pasti akan gondok dan bete juga kan? Gue jamin nggak akan ada orang yang mau lama-lama betah temenan sama kalian kalo begitu caranya. Pastinya nggak mau kan dijauhin temen atau malah jadi nggak punya temen gara-gara hal begini doang? Jadi menurut gue sih seimbangin lah antara diberi dan memberi supaya pertemanan kalian lancar, dan awet.

Oke kayaknya segitu dulu tulisan gue kali ini. Gimana menurut kalian? Kalian masuk tipe yang mana nih?

Saturday, June 13, 2015

Jurassic World Movie Review

Hai guys! Hari ini gue mau review film yang baru aja gue tonton Jurassic World film keempat dari seri film Jurassic Park. Oke mari langsung aja dibahas.

Latar cerita film Jurassic World dimulai 22 tahun setelah kejadian di film ketiga. Ceritanya berfokus pada taman wisata margasatwa dinosaurus baru bernama Jurassic World dimana banyak spesies dinosaurus hasil rekayasa genetika dikembangkan demi tujuan hiburan dan komersil. Demi memuaskan keinginan pengunjung  untuk melihat dinosaurus yang lebih mengerikan serta menambah keuntungan maka si pemilik dari taman ini meminta para ilmuwan untuk menciptakan spesies baru bernama Dominus Rex. Jenis dinosaurus hasil rekayasa yang di claim lebih besar, ganas, dan lebih mengerikan daripada T-Rex.

Tapi ternyata tanpa mereka sadari, mereka menciptakan Dinosaurus yang sangat cerdas, ganas, dan sulit dikendalikan yang dapat mengancam keselamatan semua orang yang ada di taman itu.

Well, setelah sekian lama akhirnya sequel dari Jurassic Park III ini akhirnya rilis juga. Awalnya gue agak nggak yakin kalo film ini akan bagus karena film ketiganya dulu sempat gagal mengulang kesuksesan film pendahulunya tapi ternyata salah besar! Film ini sukses mengobati kerinduan akan film terdahulu yang sarat ketegangan, special effect dan backsound nya keren abis. Sukses membuat ngeri dan memacu jantung penonton.

Hal terpenting lain nya selain special effect dan backsoundnya yang sukses menghibir penonton adalah jalan cerita dan pesan dari film ini sendiri. Film ini menggambarkan gimana sikap manusia yang nggak pernah puas, selalu ingin sesuatu yang lebih dari yang udah ada. Film ini mengajari kita bahwa yang namanya ego, keserakahan, dan sok tau nya manusia yang merasa udah hebat dan bisa mengontrol semuanya inilah yang pada akhirnya bisa  membawa bencana. Pokoknya bagus deh pesan moral dari film ini.

Jadi kesimpulan gue, film ini adalah film yang sangat layak buat ditonton beneran nggak akan rugi deh apalagi untuk ditonton dalam format 3D itu akan makin menambah keseruan selama nonton dan nggak akan membuat kita merasa sia-sia ngeluarin uang untuk nonton. Cocoklah buat ngisi hari libur kalian. Daripada bengong dirumah kan atau buat yang

Thursday, June 4, 2015

My Review About Insidious : Chapter 3

Hola! Malam ini gue mau review tentang salah satu franchise film horror yang paling ditunggu saat ini yaitu Insidious. Semenjak kemunculan film pertamanya beberapa tahun lalu yang booming di pasaran dan sukses mengobati rasa kangen para pecinta film horror dengan film horror yang sukses membuat ngeri penonton maka dibuatlah sekuelnya yah seperti kebiasaan film-film sukses lain yang akan dibikin sekuelnya kalo dirasa menarik banyak minat penonton maka dibuatlah Insidious : Chapter 2 pada 2013 lalu dan karena lagi-lagi meraup kesuksesan besar maka tahun ini Insidious : Chapter 3 kembali menghiasi layar bioskop.

Insidious : Chapter 3 kali ini bukanlah lanjutan dari film kedua melainkan prekuel yang latar ceritanya terjadi sebelum cenayang Elise Rainier bertemu dengan keluarga Lambert. Film kali ini lebih fokus pada kehidupan pribadi Elise Rainier yang setelah kehilangan sang suami dan karena alasan lainnya memilih untuk berhenti menggunakan kemampuan cenayangnya sampai suatu hari dia bertemu dengan Quinn Brenner, seorang remaja yang meminta Elise membantunya untuk berkomunikasi dengan ibunya yang belum lama meninggal. Tapi, karena sebuah kejanggalan akhirnya Elise tidak melanjutkan ritual dan meperingatkan Quinn untuk nggak mencoba berkomunikasi dengan arwah ibunya. Semenjak itu Quinn sering melihat bayangan yang mengikuti dia sampai akhirnya dia kecelakaan yang membuat dia harus duduk di kursi roda dan parahnya teror dari makhluk halus itu juga semakin menjadi-jadi dan mengancam hidupnya. Udah ah segitu aja sinopsinya kalo penasaran nonton sendiri ya di bioskop terdekat :p

Menurut gue pribadi film ketiga ini masih kalah seram sama film pertama tapi masih lebih baik di film kedua. Masih mengusung formula seram dari horror klasis mulai dari backsound yang bikin jantung deg-degan, penampakan hantu yang secara tiba-tiba dan efek-efek klasik lainnya.

Dari segi cerita entah kenapa buat gue film ketiga ini jauh lebih menyentuh dan ngena di hati dibandingkan dua film sebelumnya. Di film ini pergulatan emosional para karakter lebih terasa seperti Elise dengan kesedihan dan penyesalan masa lalunya ketika nggak sempat berpamitan dengan sang suami sebelum dia meninggal, sampai Quinn yang mati-matian cari cara untuk berkomunikasi dengan Ibunya tercinta yang belum lama meninggal. Kedengeran cengeng sih bagi sebagian besar orang tapi serius deh bagi kalian yang udah pernah ngerasain sakitnya ditinggal pergi untuk selamanya sama orang yang kalian sayang pasti kalian akan ngerti konflik emosional yang gue maksud disini. Jadi buat gue konflik batin para karakter terasa nyata buat gue.

Selain konflik batin yang terasa nilai plus lain dari film ketiga ini adalah sedikit unsur humor dalam film yang terasa pas banget dalam film ini walau cuma lewat dialog atau perilaku sekilas para karakter tapi menurut gue cukup menghibur dan sedikit memberi waktu "beristirahat" buat adrenalin penonton jadi nggak dibikin capek terus-terusan liatin terror hantu sepanjang film main. Entah kenapa tapi ada salah satu bagian di film yang bener-bener bikin gue ketawa lepas yaitu pas Elise pergi ke dunia gelap dan sempat duel dengan salah satu roh jahat dengan sikap menantang Elise ngomong "Come on Bitch!" Sumpah ekspresinya lucu banget satu bioskop bahkan sampe tepuk tangan. Tonton sendiri supaya ngerti apa yang gue maksud hahahaha.

Overall, menurut gue film Insidious cukup menghibur dan cukup worth it untuk lo tonton seriously nggak akan terasa sia-sia selain memenuhi hasrat para pecinta film horror film ini juga lumayan lah untuk ngobatin rasa suntuk kalian di akhir pekan. Selamat nonton!

Friday, May 1, 2015

Tipe Teman Yang Nggak Banget

Hai semuanya! Gue baru aja dapet inspirasi buat tulisan malam ini. Kali ini gue mau bahas tentang pengalaman gue dan temen gue.

Kita berdua sama-sama ngerasain punya teman yang sikapnya bikin kesel setengah mampus.

Pertama, yaitu tipe temen yang kerjaan nya cuma bisa judging orang sembarangan seenak jidatnya aja padahal sih tau apa-apa juga nggak. Udah gitu beraninya main belakang pula hahaha haduh entah kenapa gue suka sedih dan malah kasian sama orang kayak gitu. Mulut udah capek-capek diciptain didepan kok ya masih aja beraninya ngomong dibelakang. Udah gitu kayaknya hidupnya bener-bener ngebosenin kali ya saking nggak menarik dan nggak ada kerjaan jadi kerjanya cuma bisa ngejelekin orang. Bagi gue orang begini nyalinya lebih payah daripada kerupuk dan mengenaskan. So, bitch please just get a life.

Yang kedua, tipe temen yang pelitnya setengah mampus buat berbagi ilmu, ilmunya disimpen terus dan ogah berbagi seakan-akan dengan ngajarin orang pinternya bakal berkurang. Tiap ditanya buat minta ajarin selalu bilang nggak tau tapi giliran ngumpulin selalu duluan udah gitu sombong pula berasa paling pinter sejagat. Padahal kalo dia nggak tau tentang pelajaran lain yang dia nggak bisa dan kita bisa pasti minta kita buat bantuin. Heran gue sama manusia begitu udah sombong, nyari kalo ada perlunya doang. Padahal percaya deh sama gue dengan sikap sombong mereka, mereka nggak bakal pernah bisa sukses dan survive di dunia karir nanti. Justru orang-orang yang mereka remehin lah nanti yang akan lebih dari mereka. Yap karma masih berlaku dan roda dunia selalu berputar :)

Ketiga, temen yang manis didepan tapi jahat dibelakang. Sumpah ya udah muak banget gue ketemu sama manusia tipe begini. Cheap shit banget. Gue lebih mending punya temen yang kata-katanya tajam tapi jujur sama gue. Kalo ada masalah ya ngomong bukan malah dijadiin bahan gossip kayak ibu-ibu arisan.

Bagi kalian yang baca dan pernah dapet temen kayak gini, nggak usah berkecil hati apalagi sampe minder apalagi takut.Orang- orang nggak penting begitu nggak usah dipikirin. Percaya deh pada saatnya nanti mereka  yang akan batunya dan ngerasain hal-hal nggak menyenangkan yang pernah mereka perbuat atau malah bisa lebih sakit lagi. Karena yang mereka tabur, itulah yang akan mereka rasain nantinya


Tuesday, April 28, 2015

My All Time Favorite Disney Couple

Hola! Kali ini mau bahas tentang my all time favorite disney couple dan mereka adalah Hercules dan Megara dari film klasik Disney's Hercules yeay!!!

Kenapa gue bisa suka banget sama mereka? Karena karakter mereka berdua itu terasa real  dan masih masuk akal buat gue, walaupun ini tergolong fairytale tapi terasa lebih nyata dan realitistis daripada karakter di dongeng - dongeng kebanyakan yang kesannya too impossible to be true. 

Dimulai dari Hercules, gue yakin kebanyakan orang pasti udah tau dia itu siapa secara udah banyak banget film yang mengadaptasi kisah dia. Pahlawan separuh dewa yang di yunani disebut heracles tapi lebih dikenal lewat nama dalam mitologi romawi hercules. 

Karakter Hercules di versi film Disney yang bikin gue suka banget adalah dia digambarkan sebagai sosok yang down to earth, humble, rela berkorban demi orang yang dia sayang salah satunya dia tunjukin waktu dia nyelamatin Megara dari Hades si dewa kematian. Dia juga rela melepas kekuatan dan keabadian dia sebagai keturunan dewa cuma demi supaya dia bisa hidup di bumi sama Megara karena walaupun dia tau dia akan mati suatu hari nanti jika jadi manusia bagi dia itu lebih berarti daripada hidup abadi tanpa wanita yang dia cinta disisinya. Benar-benar sosok cowok idaman kan? Nggak mungkin setiap cewek nggak mau punya cowok yang sikapnya begini. Tapi, emang agak mustahil sih ada yang model begini... -_-

Sekarang giliran Megara, tokoh ini rasanya nyata banget buat gue, digambarin sebagai cewek yang cantik, kuat, tapi sinis karena pengalaman pahit dia di masa lalu yang ditinggalin gitu aja sama lelaki yang dia sayang padahal dia udah mengorbankan banyak hal buat lelaki itu makanya semenjak itu dia nggak mau lagi jatuh cinta, dan agak sedikit naif sih untuk mengakui perasaan dia sama Hercules tapi justru sikap naif dan sinisnya ini malah lucu dan menghibur buat di tonton. Terutama waktu dia lagi nyanyi lagu " I won't say (I'm in love)" The song is a super sassy song, bener-bener pas buat gambarin sikap cewek yang lagi jatuh cinta, tapi gengsi buat ngaku.


Walau di awal terkesan sinis dan sempat masuk peran antagonis, sebenarnya dia itu baik dan juga rela berkorban demi orang yamg dia sayang. Ini ditunjukin ketika dia rela menunggangi seekor pegasus (kuda terbang) buat nyari seseorang buat membantu Hercules padahal dia fobia berat sama ketinggian, dan yang paling utama waktu dia rela mati demi menyelamatkan Hercules dari reruntuhan. Selain itu dia juga tulus sayang sama Hercules tanpa peduli masa lalunya yang waktu itu cuma seorang anak yang cupu dan kuper di masa mudanya (ada di film Hercules : From Zero to Hero) 

Pokoknya pasangan ini tuh pasangan paling idaman, dan paling indah banget yang pernah dibikin Disney sampai bagi gue ngalahin pasangan-pasangan putri dan pangeran disney lainnya. Buat yang penasaram atau yang belum pernah nonton, nonton deh its the most beautiful disney movie ever. Sorry kalo agak lebay tapi emang kalo ngebahas mereka bikin sisi girly gue keluar abis-abisan.

Ini ada beberapa gambar dan quote dari filmnya :

                                 






 Yang lagi jomblo jangan envy ya :p jadiin doa aja siapa tau nanti bisa kayak mereka.





Monday, April 27, 2015

The Girl Who Loves In Silence

Kali ini gue mau cerita mengenai salah satu sifat gue yang menurut orang paling dominan dari gue yaitu sikap cuek gue. Banyak dari mereka bilang kalo gue itu bener-bener masa bodo, nggak peka, malah cenderung dingin... dikira kulkas kali gue.

Gue emang bukan tipe cewek yang bisa berkata-kata manis nan romantis kayak kebanyakan cewek di film-film, juga nggak bisa ungkapin rasa sayang gue secara langsung. Nggak tau kenapa rasanya malu aja gitu mau ungkapin itu semua secara langsung, kalo mau ngomong begitu juga walaupun itu kata-kata udah di ujung lidah juga tetap aja pas mau diomongin malah ujung- ujungnya gagal total. Kalo menurut nyokap sih gue ngewarisin sikap ini dari bokap gue yang emang dari sananya adalah seorang hopeless romantic kind of people.

Setiap orang punya caranya sendiri kok buat ungkapin rasa sayang mereka ke orang lain, dan bagi gue buat tunjukin itu nggak selalu harus secara langsung atau lewat kata-kata romantis. Mungkin gue memang keliatan cuek, but they just don't understand the way that i express my affection. 

Gue lebih mengekspresikan rasa sayang gue secara diam-diam. Dibalik ekspresi cuek gue, gue bener-bener memperhatikan setiap hal detail sekecil apapun tentang orang-orang yang gue sayang, mulai dari hal yang mereka suka, nggak suka, sampe hal atau barang yang mereka pengen dan gue berusaha untuk beliin itu sebagai kado walau nggak semuanya bisa gue beliin sih emang.

Dan believe it or not, walau gue bukan tipe orang yang terlalu religius, dan lurus-lurus banget gue pernah bela-belain doa mati-matian tiap malem agar orang yang gue sayang dulu cita-citanya buat masuk ptn terkabul, pokoknya apapun asal dia bahagia ya gue juga bahagia. Agak sedikit lebay sih memang tapi itulah kenyataan nya. 

Just like a quote from Disney's Hercules movie : 
"People do crazy things, when they're in love" - Megara

And, hell yeah i could do those crazy things when i'm in love just in order to make them happy without they have to notice about it. Because i'm the girl who always love them in silence and will always be.