Saturday, June 13, 2015

Jurassic World Movie Review

Hai guys! Hari ini gue mau review film yang baru aja gue tonton Jurassic World film keempat dari seri film Jurassic Park. Oke mari langsung aja dibahas.

Latar cerita film Jurassic World dimulai 22 tahun setelah kejadian di film ketiga. Ceritanya berfokus pada taman wisata margasatwa dinosaurus baru bernama Jurassic World dimana banyak spesies dinosaurus hasil rekayasa genetika dikembangkan demi tujuan hiburan dan komersil. Demi memuaskan keinginan pengunjung  untuk melihat dinosaurus yang lebih mengerikan serta menambah keuntungan maka si pemilik dari taman ini meminta para ilmuwan untuk menciptakan spesies baru bernama Dominus Rex. Jenis dinosaurus hasil rekayasa yang di claim lebih besar, ganas, dan lebih mengerikan daripada T-Rex.

Tapi ternyata tanpa mereka sadari, mereka menciptakan Dinosaurus yang sangat cerdas, ganas, dan sulit dikendalikan yang dapat mengancam keselamatan semua orang yang ada di taman itu.

Well, setelah sekian lama akhirnya sequel dari Jurassic Park III ini akhirnya rilis juga. Awalnya gue agak nggak yakin kalo film ini akan bagus karena film ketiganya dulu sempat gagal mengulang kesuksesan film pendahulunya tapi ternyata salah besar! Film ini sukses mengobati kerinduan akan film terdahulu yang sarat ketegangan, special effect dan backsound nya keren abis. Sukses membuat ngeri dan memacu jantung penonton.

Hal terpenting lain nya selain special effect dan backsoundnya yang sukses menghibir penonton adalah jalan cerita dan pesan dari film ini sendiri. Film ini menggambarkan gimana sikap manusia yang nggak pernah puas, selalu ingin sesuatu yang lebih dari yang udah ada. Film ini mengajari kita bahwa yang namanya ego, keserakahan, dan sok tau nya manusia yang merasa udah hebat dan bisa mengontrol semuanya inilah yang pada akhirnya bisa  membawa bencana. Pokoknya bagus deh pesan moral dari film ini.

Jadi kesimpulan gue, film ini adalah film yang sangat layak buat ditonton beneran nggak akan rugi deh apalagi untuk ditonton dalam format 3D itu akan makin menambah keseruan selama nonton dan nggak akan membuat kita merasa sia-sia ngeluarin uang untuk nonton. Cocoklah buat ngisi hari libur kalian. Daripada bengong dirumah kan atau buat yang

Thursday, June 4, 2015

My Review About Insidious : Chapter 3

Hola! Malam ini gue mau review tentang salah satu franchise film horror yang paling ditunggu saat ini yaitu Insidious. Semenjak kemunculan film pertamanya beberapa tahun lalu yang booming di pasaran dan sukses mengobati rasa kangen para pecinta film horror dengan film horror yang sukses membuat ngeri penonton maka dibuatlah sekuelnya yah seperti kebiasaan film-film sukses lain yang akan dibikin sekuelnya kalo dirasa menarik banyak minat penonton maka dibuatlah Insidious : Chapter 2 pada 2013 lalu dan karena lagi-lagi meraup kesuksesan besar maka tahun ini Insidious : Chapter 3 kembali menghiasi layar bioskop.

Insidious : Chapter 3 kali ini bukanlah lanjutan dari film kedua melainkan prekuel yang latar ceritanya terjadi sebelum cenayang Elise Rainier bertemu dengan keluarga Lambert. Film kali ini lebih fokus pada kehidupan pribadi Elise Rainier yang setelah kehilangan sang suami dan karena alasan lainnya memilih untuk berhenti menggunakan kemampuan cenayangnya sampai suatu hari dia bertemu dengan Quinn Brenner, seorang remaja yang meminta Elise membantunya untuk berkomunikasi dengan ibunya yang belum lama meninggal. Tapi, karena sebuah kejanggalan akhirnya Elise tidak melanjutkan ritual dan meperingatkan Quinn untuk nggak mencoba berkomunikasi dengan arwah ibunya. Semenjak itu Quinn sering melihat bayangan yang mengikuti dia sampai akhirnya dia kecelakaan yang membuat dia harus duduk di kursi roda dan parahnya teror dari makhluk halus itu juga semakin menjadi-jadi dan mengancam hidupnya. Udah ah segitu aja sinopsinya kalo penasaran nonton sendiri ya di bioskop terdekat :p

Menurut gue pribadi film ketiga ini masih kalah seram sama film pertama tapi masih lebih baik di film kedua. Masih mengusung formula seram dari horror klasis mulai dari backsound yang bikin jantung deg-degan, penampakan hantu yang secara tiba-tiba dan efek-efek klasik lainnya.

Dari segi cerita entah kenapa buat gue film ketiga ini jauh lebih menyentuh dan ngena di hati dibandingkan dua film sebelumnya. Di film ini pergulatan emosional para karakter lebih terasa seperti Elise dengan kesedihan dan penyesalan masa lalunya ketika nggak sempat berpamitan dengan sang suami sebelum dia meninggal, sampai Quinn yang mati-matian cari cara untuk berkomunikasi dengan Ibunya tercinta yang belum lama meninggal. Kedengeran cengeng sih bagi sebagian besar orang tapi serius deh bagi kalian yang udah pernah ngerasain sakitnya ditinggal pergi untuk selamanya sama orang yang kalian sayang pasti kalian akan ngerti konflik emosional yang gue maksud disini. Jadi buat gue konflik batin para karakter terasa nyata buat gue.

Selain konflik batin yang terasa nilai plus lain dari film ketiga ini adalah sedikit unsur humor dalam film yang terasa pas banget dalam film ini walau cuma lewat dialog atau perilaku sekilas para karakter tapi menurut gue cukup menghibur dan sedikit memberi waktu "beristirahat" buat adrenalin penonton jadi nggak dibikin capek terus-terusan liatin terror hantu sepanjang film main. Entah kenapa tapi ada salah satu bagian di film yang bener-bener bikin gue ketawa lepas yaitu pas Elise pergi ke dunia gelap dan sempat duel dengan salah satu roh jahat dengan sikap menantang Elise ngomong "Come on Bitch!" Sumpah ekspresinya lucu banget satu bioskop bahkan sampe tepuk tangan. Tonton sendiri supaya ngerti apa yang gue maksud hahahaha.

Overall, menurut gue film Insidious cukup menghibur dan cukup worth it untuk lo tonton seriously nggak akan terasa sia-sia selain memenuhi hasrat para pecinta film horror film ini juga lumayan lah untuk ngobatin rasa suntuk kalian di akhir pekan. Selamat nonton!